Menjerit keras, Otae menggunakan majalahnya untuk memukul Kondo tepat di wajahnya. Alasan terdengar seperti ada sesuatu yang terpisah bukan ...

3-Z Class Ginpachi-sensei - Vol 1 Lesson 001 Part 2 Bahasa Indonesia

Menjerit keras, Otae menggunakan majalahnya untuk memukul Kondo tepat di wajahnya. Alasan terdengar seperti ada sesuatu yang terpisah bukan karena suara tamparan tetapi karena Otae memukul Kondo tepat dibelakang lehernya, dan mungkin tulang lehernya bergeser sehingga menghasilkan suara itu.

"HENTIKAN ---! Sakit! Gyaa! Otae-san! Gyaa! Kau ingin membunuhku! Kertas juga bisa digunakan sebagai senjata pembunuhan! Aaah!"

Kondo menangis, hanya 3 menit di dalam kelas, berubah menjadi tragedi berdarah.

Tapi apa pun masalahnya, Shinpachi tidak punya waktu untuk bersimpati padanya. Keributan antara Otae dan Kondo, hal biasa yang terjadi di pagi hari.

----

Walaupun kedengarannya mustahil, tapi memang kelas Z  selalu tenggelam dalam dunianya sendiri. Misalnya, siswa laki-laki dengan rambut panjang yang duduk di depan Kagura, Katsura Kotaro. Saat ini, tidak tahu apa yang dia lakukan di mejanya. Ada sedikit rasa penasaran, Shinpachi mendekat, bertanya.

"Hei, Katsura-kun. Apa yang sedang kau tulis?"

Shinpachi melihat sekilas. "Ini?" Katsura mengangkat notebook dan meperlihatkanya pada Shinpachi.

Itu adalah makhluk yang hanya dapat disebut dengan kata "misteri". Itu terlihat seperti gambar penguin raksasa. Lebih tepatnya, tubuh makhluk itu dan wajahnya seperti persilangan penguin dan bebek peternakan, benar-benar menentang semua hukum biologi.

"Kau tahu apa? Ini adalah hewan peliharaanku, Elizabeth." kata Katsura.

"Aku tahu ..."

Dia mengatakannya, tapi benar-benar tak dapat dijelaskan. Mengapa kita harus menggambar itu? Juga, mengapa digambar seperti bebek? Lalu Katsura mulai terlihat tertawa. Kenapa kau tertawa?

Shinpachi enggan tersenyum kembali, kemudian mengalihkan pandanganya. Tidak jelas apa tujuan Katsura sebenarnya. Penyelidikan lebih lanjut akan sangat berbahaya.

----

Di kiri Katsura, berurutan, Hasegawa Taizo mengubur kepalanya kedalam koran bagian pencarian kerja. Kacamata hitam, jenggot di dagu. Keseluruhan terlihat seperti om-om, karena kenyataanya memanglah om-om.

"Seperti yang diharapkan, kecuali untuk shift malam, gajinya tidak di atas 1000 yen." Gumamnya dapat terdengar.

Haiza, Hasegawa-kun. Meskipun pagi ini menyaksikan layar korban berdarah yang tidak baik sama sekali, tapi wajah melankolisnya dapat terlihat dengan sangat baik dalam hal ini.

Selanjutnya, anak laki-laki yang duduk diam di baris terakhir Hasegawa sedang fokus merajut pakaian. Ini bukan situasi di mana orang dapat mengatakan, "Ha, sepagi ini dia bekerja sangat serius."

Siswa itu bernama Hedoro. Terus terang, dia terlihat super menakutkan. Wajahnya mengingatkan orang tentang patung-patung Buddha di periode Kamakura --- Jelaskan bagaimana tampilannya sedikit kemerahan, dapat dikatakan ia selalu tampak seperti monster. Rambut seperti singa menutupi belakang kepalanya dari leher sampai ke bawah, di kepalanya terdapat sepasang tanduk kerbau. Tapi melihatnya begitu tekun merajut orang-orang dapat mengatakan, "Seorang gadis atau memang ahli" tidak ada orang lain kecuali dirinya. Namun, kita harus berbicara tentang ketenaran Herodo-kun. Dia sangat penyayang. Tidak hanya menyukai bunga, hewan, tetapi juga tidak pernah bertengkar dengan orang lain. Ah, saat itu, ia menggunakan matanya untuk berbicara. Ini adalah ... benar-benar menyesal, dia masih sangat menakutkan.

Oleh karena itu, dalam situasi ini, kelas 3-Z bisa disebut harta karun ekstrim dengan seluruh karakternya. Tidak terkecuali siswa baru yang diperkenalkan, juga tumpukan karakter dengan kepribadian "intens". Bahkan, langsung ketika kau melangkah ke tempat ini, dan berkata ini bukanlah sebuah kelas biasa, tetapi lebih seperti taman atraksi.

Hanya berharap hari ini dapat menjadi dama ... Berpikir seperti itu, Shinpachi perlahan-lahan membenarkan kacamatanya.

----

Suara Kagura bergema di seluruh ruangan.

"Kau telinga kucing terkutuk! Sekarang kembalikan bakso gorengku ...!"

"Tidak masalah kan hanya satu bakso, berisik lebih baik mati!"

Aaa, dua orang ini masih bertengkar!

Pada saat yang sama dengan kebencian Shinpachi, tangan kanan Kagura-chan memangkas kebawah dengan paksa. Kira-kira, tujuan adalah leher Catherine, tapi Kagura-chan malah melebar dan akhirnya, tanganya memukul tengkuk Katsura.

"........!"

Katsura tidak mengeluarkan suara, segera runtuh di atas meja, dari lehernya mulai mengeluarkan asap.

Berikutnya, Otae gemuruh terdengar.

"Dengar tidak, Menjauh lah dari kursi ku dan ke neraka wryyyyaaaaaaaa .........!"

Pertempuran Otae dan Kondo (hanya satu sisi yang dibantai) terus berlanjut.

Setelah teriakan itu, majalah Otae dilempar meluncur. Tentu saja, tujuannya adalah Kondo-kun. Tapi ...

"Ahhh!"

Kondo sigap menghindar, dan sebagai gantinya, majalah itu, terus meluncur dengan cepat, langsung mengenai kepala Hasegawa.

"Seperti yang diharapkan, hanya masalahnya .... Ack!"

Hasegawa-kun segera jatuh di atas meja, kertas koran mulai terlihat berwana merah cerah.

Apakah akan berakhir ...

"Bajingan! Kali ini website bunuh diri!"

"Tidak masalah, Hijikata-san, tidak sebelum ia mengatakan, 'Sekalian langsung melihat warna bunga di akhirat' bukan?"

"Aku mengatakan hal yang sama ketika! Itukah keinginan mu?" Hijikata berlari mengejar Okita.

... Shinpachi kira tidak. "Tanpa cedera", keinginan ini di kelas 3-Z tidak mungkin terjadi.

Dengan orang-orang bodoh ini, kelas tidak lagi terkontrol dan benar-benar hancur ... Shinpachi takut untuk mengatakannya.

Pintu depan ruang kelas "klik" terbuka.

Seorang pria muncul. kacamata, kemeja putih, dasi, ikat pinggang dan rambut keriting berwarna perak alami. Berkata sambil menghisap rokok di mulutnya.

"Pagi-pagi sudah berisik! Apakah kalian anak-anak setan yang berpikir polos dirinya masih berada di tingkat 2, huh?"

Orang ini adalah guru wali kelas 3-Z, Sakata Ginpachi.

(TBC)


2 komentar:

  1. lanjut plissss :"))))))
    ditunggu banget fullnya

    BalasHapus
  2. Bang lanjutin, nih ligh novel udah mau dapat adaptasi anime.

    BalasHapus

About