Prolog - A Floundering Story
"Aku mencintaimu," kata Dirinya.
"Itu mengganggu," jawab ku.
Itu benar-benar jauh dari kebenaran, tapi karena aku tidak bisa meletakkan tangan pada nya pula, itu lah bagaimana aku menanggapi.
Untuk mencintai seseorang.
Untuk bersama seseorang.
Untuk orang seperti ku, dengan tangan bernoda, dan tubuh rusak, hal seperti itu tak termaafkan, pikirku.
Itu sebabnya aku menjawab, "Itu mengganggu."
Seperti biasa, mendengar itu, wajah nya menjadi sedih.
Tapi ku pikir itu baik-baik saja.
Jika ini berarti menyebabkan sedikit rasa sakit untuk nya, itu baik-baik saja.
Tapi, itu karena aku juga mencintaimu.
Selama aku bisa menghindari menyakiti nya, aku baik-baik saja dengan sendirian. Itulah yang aku pikir.
Itulah mengapa aku menjawab, "Itu mengganggu."
Dalam rangka untuk lari dari cinta mu.
Dalam rangka untuk lari dari cinta orang lain.
Aku berlari, dari satu tempat ke tempat lain. Itu mengganggu. Menyusahkan. Menyusahkan.
Menjadi dekat mu adalah menyusahkan, dan sebagai hasilnya aku harus berlari dari satu tempat ke tempat lain.
Meskipun kebenaran adalah bahwa satu-satunya orang yang tidak ingin ku sakiti adalah diriku sendiri. Aku hanya menggunakan "tidak ingin menyakiti mu" sebagai alasan untuk melarikan diri lagi dan lagi.
Pada akhirnya.
Aku membuat kesalahan lagi.
Menyakiti seseorang yang penting bagi ku.
Kehilangan seseorang yang penting bagi ku.
Karena diriku tidak pernah mengakui perasaan ku yang sebenarnya, Kau pergi sambil menangis.
Kau terluka.
Aku tidak melihat itu.
Aku hanya peduli tentang diriku sendiri. Aku hanya berpikir tentang bagaimana disayangkan aku.
Seolah-olah aku benar-benar menyadari mu.
Lalu.
Kau menghilang.
Kau menghilang dengan air mata di mata mu.
Itu hanya membuatku mulai merasa menyesal.
Itu hanya setelah kehilangan mu bahwa aku merasa menyesal.
Bagaimana itu bisa seperti ini? Perasaan penyesalan terus mengalir. Mereka terus datang.
Jadi, ini adalah cerita tentang mengambil kembali apa yang hilang.
Sebuah cerita tentang diriku yang terus menjaga, berjuang, menggelepar, entah bagaimana mengambil kembali apa yang hilang.
Tidak peduli berapa kali.
Lagi dan lagi.
Sejarah terus berulang-ulang, lagi dan lagi.
Sebuah cerita tentang setan sedih, yang berjuang dengan air mata di matanya.
Prolog - A Floundering Story "Aku mencintaimu," kata Dirinya. "Itu mengganggu," jawab ku. Itu benar-benar jauh dar...
Dai Densetsu no Yushaa no Densetsu Vol 1 Prolog Bahasa Indonesia
About author: Blogger Admin
Cress arugula peanut tigernut wattle seed kombu parsnip. Lotus root mung bean arugula tigernut horseradish endive yarrow gourd. Radicchio cress avocado garlic quandong collard greens.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: